Selasa, 25 September 2012

Mengupas Secara Ilmiah 10 Mitos dan Fakta Seputar Olahraga

Banyak mitos yang beredar seputar olahraga, yang mana kebenarannya hanya dapat diyakini masing-masing orang. Salah satu contoh, “Apakah ketika kita berkeringat, berarti lemak tubuh telah meluruh?” Belum tentu. Nah, dengan mengetahui fakta-fakta dibalik pendapat seputar olahraga yang selama ini kita ketahui dan jadikan acuan, maka harapannya kita bisa melakukan aktifitas olahraga dengan benar, sehingga tujuan untuk mencapai kesehatan dan kebugaran dapat tercapai dengan baik. Berikut ini, iniopiniku.com akan mengupas mitos-mitos seputar aktivitas olahraga berdasarkan penjelasan dari dr. Michael Triangto, SpKO:
1. Mitos: Lari di siang hari sambil memakai jaket akan membuat berat badan cepat turun. Fakta: Udara siang hari memang lebih mudah membuat berkeriangat dan jaket akan membuat tubuh semakin panas. Tapi, yang hilang bukanlah lemak, melainkan cairan tubuh. Kebiasaan ini kana membuat organ tubuh lain seperti jantung dan ginjal menjadi terganggu. Pasalnya, kekurangan cairan membuat darah mengental. Jantung dan ginjal juga bekerja lebih keras memompa dan menyaring darah.
2. Mitos: Semakin banyak berolah raga semakin bagus. Fakta: Salah dan begitu pula sebaliknya. Olahraga tidak harus selalu berat, berkeringat juga belum tentu bagus. Olahraga sama halnya dengan obat, harus optimal (bukan maksimal). Jenis, frekuensi dan intensitas lebih penting agar tujuan tercapai..
3. Mitos: Saya rajin olahraga, jadi saya bisa makan ‘apa saja’. Fakta: Kurang tepat. Bisa makan ‘apa saja’ bukan berarti kapan saja dan berapa saja. Jika jumlah kalori yang masuk sesuai dengan jumlah kalori yang terbuang, tak masalah. Tapi jika kalori yang masuk lebih banyak dibandingkan dengan kalori yang keluar, ini jelas salah.
4. Mitos: Bersepeda bisa menimbulkan risiko kesehatan, seperti kemandulan. Fakta: Tidak sepenuhnya benar. Demikian pula dengan risiko kanker. Ketika bersepeda, memang akan muncul gesekan yang menimbulkan panas. Panas tersebut dapat mengaktifkan sesuatu yang tadinya tersembunyi. Jika sejak awal sudah ada masalah, seperti bibit kanker, kemungkinan kanker muncul memang ada. Tapi bukan berarti bersepeda menjadi penyebabnya. Untuk mencegahnya, istirahatlah usai bersepeda. Pastikan sirkulasi udara baik, sehingga ‘panas’ cepat hilang. Mitos bersepeda yang mengatakan bahwa bersepeda menyebabkan wanita kehilangan keperawanannya juga salah. Selaput dara berada di dalam dan tidak mungkin rusak hanya karena bersepeda.
5. Mitos: Tidak boleh mandi air dingin setelah berolahraga. Fakta: Kurang tepat. Dari sisi kesehatan, tidak ada pengaruh yang ditimbulkan suhu air untuk mandi. Namun, jika olahraga berat, ada baiknya Anda bersantai terlebih dahulu sehingga badan tidak terlalu berkeringat. Ini pun lebih bertujuan untuk alasan kenyamanan. Jika kita mandi dalam keadaan berkeringat, badan akan tetap berkeringat usai mandi, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.
6. Mitos: Sit-up memapu memangkas lemak di perut. Fakta: Tidak sepenuhnya benar. Berjalan kaki saja sebenarnya  sudah mampu memangkas lemak di perut. Lagi pula, efek sit-up untuk setiap orang juga tidak sama, tergantung berat dan tinggi badan.
7. Mitos: Olahraga malam hari akan membuat lapar dan menggalkan diet. Fakta: Salah. Olahraga malam hari tidak meningkatkan nafsu makan. Tapi, jika olahraga  terlalu berat, Anda akan kesulitan tidur. Nah, di saat seperti ini, biasanya orang akan makan atau mengemil. Atau jika memilih tidur dalam keadaan lapar, orang akan bangun dalam keadaan lapar berat.
8. Mitos: Wanita yang berolah raga angkat beban akan memiliki tubuh seperti pria. Fakta: Tidak benar. Wanita tidak harus menghindari jenis olahraga ini. Kalaupun ada wanita yang memiliki otot seperti pria, dipastikan karena pengaruh luar, misalnya mengonsumsi hormon testosteron.
9. Mitos: Olahraga itu harus sakit, No pain, no gain. Fakta: Tergantung tujuan. Kalau tujuannya untuk menjadi atlet, memang harus berolah raga di atas rata-rata. Tapi jika hanya ingin mendapatkan tubuh yang sehat, filosofi ini jelas salah. Olahraga berat juga harus dilakukan setelah Anda berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan persetujuannya. Alasannya, supaya cedera permanen dapat dihindari.
10. Mitos: Berenang adalah olahraga paling tepat untuk mengurangi lemak. Fakta: Salah. Olahraga di air justru membuat suhu tubuh dingin, sehingga mudah membuat lapar. Itulah kenapa setelah melakukan aktivitas renang, nafsu makan kita menjadi meningkat.

sumber