Banyak mitos yang beredar seputar olahraga, yang mana kebenarannya hanya dapat diyakini masing-masing orang. Salah satu contoh, “Apakah ketika kita berkeringat, berarti lemak tubuh telah meluruh?”
Belum tentu. Nah, dengan mengetahui fakta-fakta dibalik pendapat
seputar olahraga yang selama ini kita ketahui dan jadikan acuan, maka
harapannya kita bisa melakukan aktifitas olahraga dengan benar, sehingga
tujuan untuk mencapai kesehatan dan kebugaran dapat tercapai dengan
baik. Berikut ini, iniopiniku.com akan mengupas mitos-mitos seputar
aktivitas olahraga berdasarkan penjelasan dari dr. Michael Triangto, SpKO:
1. Mitos: Lari di siang hari sambil memakai jaket akan membuat berat badan cepat turun.
Fakta: Udara siang hari memang lebih mudah membuat berkeriangat dan
jaket akan membuat tubuh semakin panas. Tapi, yang hilang bukanlah
lemak, melainkan cairan tubuh. Kebiasaan ini kana membuat organ tubuh
lain seperti jantung dan ginjal menjadi terganggu. Pasalnya, kekurangan
cairan membuat darah mengental. Jantung dan ginjal juga bekerja lebih
keras memompa dan menyaring darah.
2. Mitos: Semakin banyak berolah raga semakin bagus.
Fakta: Salah dan begitu pula sebaliknya. Olahraga tidak harus selalu
berat, berkeringat juga belum tentu bagus. Olahraga sama halnya dengan
obat, harus optimal (bukan maksimal). Jenis, frekuensi dan intensitas
lebih penting agar tujuan tercapai..
3. Mitos: Saya rajin olahraga, jadi saya bisa makan ‘apa saja’.
Fakta: Kurang tepat. Bisa makan ‘apa saja’ bukan berarti kapan saja dan
berapa saja. Jika jumlah kalori yang masuk sesuai dengan jumlah kalori
yang terbuang, tak masalah. Tapi jika kalori yang masuk lebih banyak
dibandingkan dengan kalori yang keluar, ini jelas salah.
4. Mitos: Bersepeda bisa menimbulkan risiko kesehatan, seperti kemandulan.
Fakta: Tidak sepenuhnya benar. Demikian pula dengan risiko kanker.
Ketika bersepeda, memang akan muncul gesekan yang menimbulkan panas.
Panas tersebut dapat mengaktifkan sesuatu yang tadinya tersembunyi. Jika
sejak awal sudah ada masalah, seperti bibit kanker, kemungkinan kanker
muncul memang ada. Tapi bukan berarti bersepeda menjadi penyebabnya.
Untuk mencegahnya, istirahatlah usai bersepeda. Pastikan sirkulasi udara
baik, sehingga ‘panas’ cepat hilang. Mitos bersepeda yang mengatakan
bahwa bersepeda menyebabkan wanita kehilangan keperawanannya juga salah.
Selaput dara berada di dalam dan tidak mungkin rusak hanya karena
bersepeda.
5. Mitos: Tidak boleh mandi air dingin setelah berolahraga.
Fakta: Kurang tepat. Dari sisi kesehatan, tidak ada pengaruh yang
ditimbulkan suhu air untuk mandi. Namun, jika olahraga berat, ada
baiknya Anda bersantai terlebih dahulu sehingga badan tidak terlalu
berkeringat. Ini pun lebih bertujuan untuk alasan kenyamanan. Jika kita
mandi dalam keadaan berkeringat, badan akan tetap berkeringat usai
mandi, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.
6. Mitos: Sit-up memapu memangkas lemak di perut. Fakta: Tidak sepenuhnya benar. Berjalan kaki saja sebenarnya sudah mampu memangkas lemak di perut. Lagi pula, efek sit-up untuk setiap orang juga tidak sama, tergantung berat dan tinggi badan.
7. Mitos: Olahraga malam hari akan membuat lapar dan menggalkan diet.
Fakta: Salah. Olahraga malam hari tidak meningkatkan nafsu makan. Tapi,
jika olahraga terlalu berat, Anda akan kesulitan tidur. Nah, di saat
seperti ini, biasanya orang akan makan atau mengemil. Atau jika memilih
tidur dalam keadaan lapar, orang akan bangun dalam keadaan lapar berat.
8. Mitos: Wanita yang berolah raga angkat beban akan memiliki tubuh seperti pria.
Fakta: Tidak benar. Wanita tidak harus menghindari jenis olahraga ini.
Kalaupun ada wanita yang memiliki otot seperti pria, dipastikan karena
pengaruh luar, misalnya mengonsumsi hormon testosteron.
9. Mitos: Olahraga itu harus sakit, No pain, no gain.
Fakta: Tergantung tujuan. Kalau tujuannya untuk menjadi atlet, memang
harus berolah raga di atas rata-rata. Tapi jika hanya ingin mendapatkan
tubuh yang sehat, filosofi ini jelas salah. Olahraga berat juga harus
dilakukan setelah Anda berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan
persetujuannya. Alasannya, supaya cedera permanen dapat dihindari.
10. Mitos: Berenang adalah olahraga paling tepat untuk mengurangi lemak.
Fakta: Salah. Olahraga di air justru membuat suhu tubuh dingin,
sehingga mudah membuat lapar. Itulah kenapa setelah melakukan aktivitas
renang, nafsu makan kita menjadi meningkat.
sumber