Kehebohan terjadi di
Dusun Pangkal Pasar, Desa Pantai Cermin, Kec Tanjung Pura, Kab Langkat.
Mariamah (22), wanita yang baru 4 hari naik pelaminan, dikabarkan
meninggal.
Mariamah terbujur kaku saat diritual oleh 7 Khalifah dan paranormal.
(Foto Pos Metro)
Mariamah terbujur kaku saat diritual oleh 7 Khalifah dan paranormal.
(Foto Pos Metro)
Kematian si pengantin wanita yang begitu mendadak, menimbulkan beragam
opini di tengah-tengah masyarakat. Ada yang mengatakan akibat santet.
Sebagian menyebut, arwah korban sedang terkurung di alam gaib hingga
tubuhnya terbujur kaku, dan banyak lagi cerita miring mengomentari
keganjilan ini.
Cerita warga, sekitar 71 hari yang lalu ayah Mariamah menghadap sang
pencipta, juga mendadak. Tapi itu belum segeger saat Mariamah yang
dikabarkan meninggal pada Kamis (17/6) sekitar pukul 17.45 wib, hidup
kembali selang beberapa jam.
Malam tahlillan pertama, mendadap pula ditunda atas permintaan keluarga.
Spontan fenomena ini mengundang perhatian. Rumah duka langsung
didatangi banyak warga dan keluarga yang penasaran.
POSMETRO MEDAN juga tak ketinggalan, langsung tancap gas dari dapur
redaksi di Jl SM Raja Km 8,5 Medan Amplas. Di rumah duka, yang pertama
kali terlihat adalah bendera merah yang terpasang di pinggir jalan. Tak
jauh, tampak sebuah tenda hijau dijejali susunan kursi plastik biru.
Menurut warga, alasan keluarga yang mengaku Mariamah masih hidup, karena
tubuhnya kembali hangat. Sebab biasanya, jasad orang meninggal akan
terasa dingin, bahkan bisa bagai es.
Selain itu, tangan Mariamah tidak kaku. Saat satu persatu jari tangan
Mariamah ditarik suaminya, Heru (25), masih terdengar suara berdetak
layaknya orang yang masih sehat. Inilah yang menguatkan keyakinan
keluarga, termasuk soal raut korban yang hanya terlihat seperti orang
tidur pulas. Ketika kelopak matanya pun bisa dibuka.
Menurut M Nuh (45), abang ipar Mariamah, kejadian ini berawal dari
resepsi pernikahan Mariamah dan Heru, Senin (14/6) lalu. Saat itu
kondisi manten wanita sudah terlihat lemah, tak seperti biasanya.
Awalnya keluarga mengangap Mariamah terlalu letih. Lalu pada Selasa,
Mariamah mengeluh sakit di dada, napasnya sesak. Suaminya lantas membawa
Mariamah ke RS Tanjung Pura.
Pada Rabu (16/6) dinihari sekitar pukul 03.00 wib, sesak napas Mariamah
kian mengkhawatirkan. Mariamah langsung dirujuk ke RSU H Adam Malik
Medan guna rawatan medis yang lebih lagi.
Pihak RSU H Adam Malik, memvonis Mariamah mengidap asma dan perlu segera
dioperasi. Mendengar operasi dengan cara dibor untuk menarik lendir,
membuat keluarga menolak. Mariamah kembali diboyong ke rumah.
Mariamah lalu diobati non medis. Paranormal pertama mengatakan, Mariamah
terkena kiriman jahat seseorang yang dikenal polong angin. Untuk itu,
orang pintar inipun menyarankan agar keluarga mencari tenaga yang lebih
handal lagi.
Keluarga curiga dan menyimpulkan, penyakit kiriman itu akibat iri
seseorang dengan pernikahan Mariamah. Lalu seluruh paranormal yang
dikenal keluarga, langsung dimintai tolong.
Tak tangung-tangung, paranormal dari lintas darat dan lautpun
diturunkan. Setidaknya, ada 20 orang pintar ditambah 2 Kiai diterjunkan
mengobati Mariamah. Tapi terawangan masing-masing, pendapatnya
berbeda-beda. Namun semuanya mengklaim, Mariamah belum meninggal.
Hanya saja, semua upaya paranormal ini belum membuahkan hasil guna
menarik kembali roh Mariamah. Kedatangan 2 mantri yang mengklaim
Mariamah telah tiada, bertentangan dengan para orang pintar itu yang
menyebut, Mariamah mati suri.
Meskipun secara ilmu medis menyebut Mariamah telah tiada, tapi pihak
keluarga tetap bertahan dengan keyakinannya. Bahkan, Jumat (18/6)
sekitar pukul 11.00 wib, Mariamah dikabarkan hidup kembali. Hal itu
seperti disebutkan Herman, salah seorang anggota keluarga.
‘Hidup kembalinya’ Mariamah, Kamis sore tersebut, semakin menambah rumit
persoalan pemakaman yang sempat direncanakan akan digelar usai Sholat
Jumat, bahkan terpaksa dibatalkan meski jenajahnya telah dimandikan.
Batalnya prosesi pemakaman itu, setelah kedatangan beberapa orang pintar
asal Kota Medan. Paranormal yang datang mengendarai Toyota Kijang ini,
minta tempo setengah jam untuk ritual dan meminta didatangkan 7
Khalifah.
Akibatnya, peti jenajah yang telah disiapkan, terpaksa digeser ke
samping rumah. “Kalau sama tujuh khalifah yang didatangkan ini, berarti
lebih tiga puluh orang sudah yang mengobati korban,” ujar Herman yang
mengaku terus mengikuti berbagai prosesi yang dilakukan sejak kemarin.
Lanjut Herman, 7 Khalifah dan paranormal tadi terlihat duduk bersila
mengelilingi jasad Mariamah. Tak terdengar suara apapun dari mereka.
Suasana begitu hening diwarnai mulut komat-kamit para ahli supranatural
itu.
Sementara di luar rumah, para pentakjiah dan keluarga besar rumah ini
menanti dengan harap-harap cemas. Selang beberapa menit kemudian, para
Khalifah dan orang pintar tadi terlihat keluar dari dalam rumah.
H Sofyan, salah seorang yang dilibatkan dalam ritual itu mengatakan, tak
ada lagi sambutan dari korban. “Tak ada sambutan dari almarhumah,” ujar
pria bertubuh tinggi tegap mengenakan pakain serba putih itu tanpa mau
merinci sambutan seperti apa yang dimaksud.
“Kalau jam sepuluh tadi pagi, korban masih menyambut saat dipanggil.
Tapi setelah jam sebelas, sudah tidak ada lagi. Jadi semua ini memang
sudah kehendak Allah,” tukas H Sofyan.
Usai ritual, barulah pihak keluarga menerima kematian Mariamah. Persis
pukul 17.00 wib, jasad Mariamah langsung dibawa ke tempat pemakaman umum
(TPU) setempat untuk disemayamkan.
Heru suami Mariamah yang hendak dijumpai POSMETRO MEDAN, terlihat begitu
syok. Bahkan, saat wartawan koran ini mengabadikan kematian istrinya
dengan kamera, Ia berusaha menghalang-halangi. “Tolonglah bang, jangan
diphoto-photo lagi istriku ini,” katanya sedih.
Walaupun kabar ini mengehohkan warga Kota Tanjung Pura, tapi tak
seorangpun petugas dari kepolisian setempat terlihat di rumah duka untuk
mengantisipasi segala hal-hal yang tak diinginkan.
Sedangkan Kepala desa Pantai Cermin, Syamsudin Rambe yang ditemui di
rumah duka mengaku terkejut dengan kabar tersebut. “Kemaren saya dapat
kabar jam sembilan malam, katanya ada warga saya yang meninggal
mendadak. Padahal warga tersebut baru empat hari melangsungkan
pernikahan. Waktu saya mau datang tahlilan, ada yang mengatakan kalau
korban hidup lagi, jadi tahlillan dibatalkan, padahal Kamis pagi saya
masih sempat melihat korban,” terang Kades seraya mengatakan almarhum
anak kedelapan dari sembilan bersaudara. Sumber: PosMetroMedan
Read more at: http://www.ruanghati.com/2010/06/20/gemparmeninggal-setelah-4-hari-menikah-kini-jasad-hidup-kembali/
Read more at: http://www.ruanghati.com/2010/06/20/gemparmeninggal-setelah-4-hari-menikah-kini-jasad-hidup-kembali/
Kehebohan terjadi di
Dusun Pangkal Pasar, Desa Pantai Cermin, Kec Tanjung Pura, Kab Langkat.
Mariamah (22), wanita yang baru 4 hari naik pelaminan, dikabarkan
meninggal.
Mariamah terbujur kaku saat diritual oleh 7 Khalifah dan paranormal.
(Foto Pos Metro)
Mariamah terbujur kaku saat diritual oleh 7 Khalifah dan paranormal.
(Foto Pos Metro)
Kematian si pengantin wanita yang begitu mendadak, menimbulkan beragam
opini di tengah-tengah masyarakat. Ada yang mengatakan akibat santet.
Sebagian menyebut, arwah korban sedang terkurung di alam gaib hingga
tubuhnya terbujur kaku, dan banyak lagi cerita miring mengomentari
keganjilan ini.
Cerita warga, sekitar 71 hari yang lalu ayah Mariamah menghadap sang
pencipta, juga mendadak. Tapi itu belum segeger saat Mariamah yang
dikabarkan meninggal pada Kamis (17/6) sekitar pukul 17.45 wib, hidup
kembali selang beberapa jam.
Malam tahlillan pertama, mendadap pula ditunda atas permintaan keluarga.
Spontan fenomena ini mengundang perhatian. Rumah duka langsung
didatangi banyak warga dan keluarga yang penasaran.
POSMETRO MEDAN juga tak ketinggalan, langsung tancap gas dari dapur
redaksi di Jl SM Raja Km 8,5 Medan Amplas. Di rumah duka, yang pertama
kali terlihat adalah bendera merah yang terpasang di pinggir jalan. Tak
jauh, tampak sebuah tenda hijau dijejali susunan kursi plastik biru.
Menurut warga, alasan keluarga yang mengaku Mariamah masih hidup, karena
tubuhnya kembali hangat. Sebab biasanya, jasad orang meninggal akan
terasa dingin, bahkan bisa bagai es.
Selain itu, tangan Mariamah tidak kaku. Saat satu persatu jari tangan
Mariamah ditarik suaminya, Heru (25), masih terdengar suara berdetak
layaknya orang yang masih sehat. Inilah yang menguatkan keyakinan
keluarga, termasuk soal raut korban yang hanya terlihat seperti orang
tidur pulas. Ketika kelopak matanya pun bisa dibuka.
Menurut M Nuh (45), abang ipar Mariamah, kejadian ini berawal dari
resepsi pernikahan Mariamah dan Heru, Senin (14/6) lalu. Saat itu
kondisi manten wanita sudah terlihat lemah, tak seperti biasanya.
Awalnya keluarga mengangap Mariamah terlalu letih. Lalu pada Selasa,
Mariamah mengeluh sakit di dada, napasnya sesak. Suaminya lantas membawa
Mariamah ke RS Tanjung Pura.
Pada Rabu (16/6) dinihari sekitar pukul 03.00 wib, sesak napas Mariamah
kian mengkhawatirkan. Mariamah langsung dirujuk ke RSU H Adam Malik
Medan guna rawatan medis yang lebih lagi.
Pihak RSU H Adam Malik, memvonis Mariamah mengidap asma dan perlu segera
dioperasi. Mendengar operasi dengan cara dibor untuk menarik lendir,
membuat keluarga menolak. Mariamah kembali diboyong ke rumah.
Mariamah lalu diobati non medis. Paranormal pertama mengatakan, Mariamah
terkena kiriman jahat seseorang yang dikenal polong angin. Untuk itu,
orang pintar inipun menyarankan agar keluarga mencari tenaga yang lebih
handal lagi.
Keluarga curiga dan menyimpulkan, penyakit kiriman itu akibat iri
seseorang dengan pernikahan Mariamah. Lalu seluruh paranormal yang
dikenal keluarga, langsung dimintai tolong.
Tak tangung-tangung, paranormal dari lintas darat dan lautpun
diturunkan. Setidaknya, ada 20 orang pintar ditambah 2 Kiai diterjunkan
mengobati Mariamah. Tapi terawangan masing-masing, pendapatnya
berbeda-beda. Namun semuanya mengklaim, Mariamah belum meninggal.
Hanya saja, semua upaya paranormal ini belum membuahkan hasil guna
menarik kembali roh Mariamah. Kedatangan 2 mantri yang mengklaim
Mariamah telah tiada, bertentangan dengan para orang pintar itu yang
menyebut, Mariamah mati suri.
Meskipun secara ilmu medis menyebut Mariamah telah tiada, tapi pihak
keluarga tetap bertahan dengan keyakinannya. Bahkan, Jumat (18/6)
sekitar pukul 11.00 wib, Mariamah dikabarkan hidup kembali. Hal itu
seperti disebutkan Herman, salah seorang anggota keluarga.
‘Hidup kembalinya’ Mariamah, Kamis sore tersebut, semakin menambah rumit
persoalan pemakaman yang sempat direncanakan akan digelar usai Sholat
Jumat, bahkan terpaksa dibatalkan meski jenajahnya telah dimandikan.
Batalnya prosesi pemakaman itu, setelah kedatangan beberapa orang pintar
asal Kota Medan. Paranormal yang datang mengendarai Toyota Kijang ini,
minta tempo setengah jam untuk ritual dan meminta didatangkan 7
Khalifah.
Akibatnya, peti jenajah yang telah disiapkan, terpaksa digeser ke
samping rumah. “Kalau sama tujuh khalifah yang didatangkan ini, berarti
lebih tiga puluh orang sudah yang mengobati korban,” ujar Herman yang
mengaku terus mengikuti berbagai prosesi yang dilakukan sejak kemarin.
Lanjut Herman, 7 Khalifah dan paranormal tadi terlihat duduk bersila
mengelilingi jasad Mariamah. Tak terdengar suara apapun dari mereka.
Suasana begitu hening diwarnai mulut komat-kamit para ahli supranatural
itu.
Sementara di luar rumah, para pentakjiah dan keluarga besar rumah ini
menanti dengan harap-harap cemas. Selang beberapa menit kemudian, para
Khalifah dan orang pintar tadi terlihat keluar dari dalam rumah.
H Sofyan, salah seorang yang dilibatkan dalam ritual itu mengatakan, tak
ada lagi sambutan dari korban. “Tak ada sambutan dari almarhumah,” ujar
pria bertubuh tinggi tegap mengenakan pakain serba putih itu tanpa mau
merinci sambutan seperti apa yang dimaksud.
“Kalau jam sepuluh tadi pagi, korban masih menyambut saat dipanggil.
Tapi setelah jam sebelas, sudah tidak ada lagi. Jadi semua ini memang
sudah kehendak Allah,” tukas H Sofyan.
Usai ritual, barulah pihak keluarga menerima kematian Mariamah. Persis
pukul 17.00 wib, jasad Mariamah langsung dibawa ke tempat pemakaman umum
(TPU) setempat untuk disemayamkan.
Heru suami Mariamah yang hendak dijumpai POSMETRO MEDAN, terlihat begitu
syok. Bahkan, saat wartawan koran ini mengabadikan kematian istrinya
dengan kamera, Ia berusaha menghalang-halangi. “Tolonglah bang, jangan
diphoto-photo lagi istriku ini,” katanya sedih.
Walaupun kabar ini mengehohkan warga Kota Tanjung Pura, tapi tak
seorangpun petugas dari kepolisian setempat terlihat di rumah duka untuk
mengantisipasi segala hal-hal yang tak diinginkan.
Sedangkan Kepala desa Pantai Cermin, Syamsudin Rambe yang ditemui di
rumah duka mengaku terkejut dengan kabar tersebut. “Kemaren saya dapat
kabar jam sembilan malam, katanya ada warga saya yang meninggal
mendadak. Padahal warga tersebut baru empat hari melangsungkan
pernikahan. Waktu saya mau datang tahlilan, ada yang mengatakan kalau
korban hidup lagi, jadi tahlillan dibatalkan, padahal Kamis pagi saya
masih sempat melihat korban,” terang Kades seraya mengatakan almarhum
anak kedelapan dari sembilan bersaudara. Sumber: PosMetroMedan
Read more at: http://www.ruanghati.com/2010/06/20/gemparmeninggal-setelah-4-hari-menikah-kini-jasad-hidup-kembali/
Read more at: http://www.ruanghati.com/2010/06/20/gemparmeninggal-setelah-4-hari-menikah-kini-jasad-hidup-kembali/